Februari 2016 - Arief Fadlansyah

Private Website Simple Berbasis Pendidikan

Hot

Senin, 29 Februari 2016

Bilangan Bulat Beserta Contoh Soal

Februari 29, 2016 0
Bilangan Bulat Beserta Contoh Soal. Hai hai hai.. Setelah memposting macam-macam bilangan, kali ini saya akan memposting kelanjutan dari materi bilangan yaitu bilangan bulat. Untuk lebih jelasnya, baca terus artikel ini. Cekidot!


Sifat-sifat Operasi Bilangan Bulat
  • Tertutup, artinya setiap penjumlahan atau perkalian dua bilangan bulat hasilnya bilangan bulat juga.
  • Komutatif (pertukaran)
Penjumlahan : a + b =  b + a
Perkalian       : a x b = b x a
a dan b merupakan bilangan bulat
  • Asosiatif (pengelompokan)
Penjumlahan : (a + b) + c = a + (b + c)
Perkalian       : (a x b) x c = a x (b x c)
a, b, dan c merupakan bilangan bulat
  • Distributif (penyebaran)
Perkalian terhadap penjumlahan = a x (b + c) = (a x b) + (a x c)
Perkalian terhadap pengurangan = a x (b - c) = (a x b) - (a x c)
a, b, dan c merupakan bilangan bulat
  • Mempunyai unsur identitas (unsur netral)
Bilangan 0 (nol) untuk penjumlahan, karena a + 0 = 0 + a = a, dengan a adalah bilangan bulat. Bilangan 1 (satu) untuk perkalian, karena a x 1 = 1 x a = a, dengan a adalah bilangan bulat.

Penjumlahan Bilangan Bulat
Contoh:
  1. 6 + 3 = 9
  2. -6 + (-3) = -9
  3. -6 + 3 = -3
  4. 6 + (-3) = 3
Pengurangan Bilangan Bulat
Contoh:
Pengurangan merupakan invers dari penjumlahan.
a - b,                  contoh: 4 - 6 = -2
a - (-b) = a + b   contoh: 4 - (-6) = 4 + 6 = 10
-a - b                  contoh: -4 -6 = 10

Pada penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, suku yang sejenis dapat digabungkan.
Contoh:
  1. 5a + 3a = 8a
  2. 7b -2b = 5b
  3. 3a + 4b + 4a - 7b = (3a + 4a) + (4b - 7b) = 7a - 3b
Perkalian Bilangan Bulat
(+) x (+) = +      contoh: 4 x 5 = 20
(+) x (-) = -        contoh: 4 x (-5) = -20
(-) x (+) = -        contoh: (-4) x 5 = -20
(-) x (-) = +        contoh: (-4) x (-5) = 20

Pembagian Bilangan Bulat

(+) : (+) = +      contoh: 30 : 5 = 6
(+) : (-) = -        contoh: 30 : (-5) = -6
(-) : (+) = -        contoh: (-30) : 5 = -6
(-) : (-) = +        contoh: (-30) : (-5) = 6

Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat
Cara pengerjaan operasi hitung campuran bilangan bulat:
  1. Penjumlahan dan pengurangan sama kuat maka pengerjaannya didahulukan yang depan.
  2. Perkalian dan pembagian sama kuat maka pengerjaannya didahulukan yang depan.
  3. Perkalian dan pembagian lebih kuat daripada penjumlahan dan pengurangan maka pengerjaan perkalian dan pembagian didahulukan.
  4. Operasi hitung yang terdapat dalam kurung dikerjakan lebih dulu.
Contoh:
  1. 50 - 25 : 5 + 5 x 4 = 50 - 5 + 20 = 65
  2. (15 + 3) : 6 = 18 : 6 = 3
Semoga bermanfaat!
Read More

Minggu, 28 Februari 2016

Macam-macam Bilangan Beserta Contoh Soal

Februari 28, 2016 0
Macam-macam Bilangan Beserta Contoh Soal. Hai hai hai, update lagi sobat. Kali ini tentang rumus-rumus matematika SMP, saya mulai dari materi bilangan. Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk pencacahan dan pengukuran. Simbol ataupun lambang yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan disebut sebagai angka atau lambang bilangan. Dalam matematika, konsep bilangan selama bertahun-tahun lamanya telah diperluas untuk meliputi bilangan nol, bilangan negatif, bilangan rasional, bilangan irasional, dan bilangan kompleks. Pada postingan ini saya hanya memaparkan macam-macam bilangan.


Bilangan terdiri dari:
  • Bilangan Bulat (B)
Bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri atas bilangan bulat positif, nol, dan negatif.


Pada garis bilangan, bilangan bulat dapat dinyatakan sebagai berikut:

  • Bilangan Cacah (C)

  • Bilangan Asli (A)

  • Bilangan Prima (P)
Bilangan Prima adalah bilangan yang hanya memiliki dua faktor, yaitu satu dan bilangan itu sendiri.


  • Bilangan Ganjil (J)

  • Bilangan Genap (G)

  • Bilangan Komposit
Bilangan Komposit adalah bilangan yang bukan 0, bukan 1, dan bukan bilangan prima.



Contoh Soal:
Perhatikan himpunan di bawah ini!
A = {bilangan prima kurang dari 11}
B = {x | 1 < x ≤ 11, x ϵ bilangan ganjil}
C = {semua factor dari 12}
D = {bilangan genap antara 2 dan 14}
Himpunan di atas yang ekuivalen adalah…
a. A dan B
b. A dan D
c. B dan C
d. B dan D

Penyelesaian:
B = {x | 1 < x ≤ 11, x ϵ bilangan ganjil}
= {3, 5, 7, 9, 11}
D = {bilangan genap antara 2 dan 14}
= {4, 6, 8, 10, 12}

Himpunan ekuivalen adalah himpunan yang memiliki jumlah anggota yang sama .
Jadi, himpunan ekuivalen di atas adalah B dan D.
Read More

Sabtu, 27 Februari 2016

RPP Sejarah SMA Kurikulum 2013

Februari 27, 2016 0
RPP Sejarah SMA Kurikulum 2013. Dalam postingan ini saya akan memberikan file mengenai contoh RPP Sejarah SMA Kurikulum 2013. Tanpa panjang lebar lagi, download link di bawah ini.


Berikut link downloadnya:
  • RPP Sejarah SMA Kurikulum 2013 | Download
Read More

RPP Bahasa Indonesia SMA Kurikulum 2013

RPP Matematika SMA Kurikulum 2013

Februari 27, 2016 0
RPP Matematika SMA Kurikulum 2013. RPP merupakan pegangan guru untuk mengajar di dalam kelas. RPP berisi tentang perencanaan guru saat pembelajaran yang akan di lakukannya nanti. Jadi RPP harus sudah di buat sebelum guru mengajar di kelas.


Berikut ini contoh dari RPP Matematika SMP Kurikulum 2013:
  • RPP Matematika SMA Kurikulum 2013 | Download
Read More

Jumat, 26 Februari 2016

RPP Matematika SMP Kurikulum 2013

Rabu, 24 Februari 2016

RPP Bahasa Inggris SMP Kurikulum 2013

Februari 24, 2016 0
RPP Bahasa Inggris SMP Kurikulum 2013. RPP atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan pegangan guru dalam melaksanakan pembelajaran di dalam kelas. Sebelum melaksanakan pembelajaran, guru di anjurkan memiliki RPP agar pelaksanaan pembelajaran dalam kelas berjalan dengan baik.


Tanpa panjang lebar silahkan download filenya di bawah ini:
  • RPP Bahasa Inggris SMP Kurikulum 2013 | Download
Read More

Selasa, 23 Februari 2016

Definisi Aksioma, Postulat, Dalil dan Teorema

Februari 23, 2016 0
Definisi Aksioma, Postulat, Dalil dan Teorema. Artikel kali ini tak terlalu panjang, saya hanya membagikan sedikit mengenai pengertian aksioma, postulat, dalil dan teorema. Untuk lebih jelasnya, simak tulisan di bawah ini. Cekidot!


Aksioma
Aksioma adalah pendapat yang dijadikan pedoman dasar dan merupakan Dalil Pemula, sehingga kebenarannya tidak perlu dibuktikan lagi. Aksioma yaitu suatu pernyataan yang diterima sebagai kebenaran dan bersifat umum, tanpa memerlukan pembuktian.

Contoh aksioma :
  • Melalui dua titik sembarang hanya dapat dibuat sebuah garis lurus.
  • Jika sebuah garis dan sebuah bidang mempunyai dua titik persekutuan, maka garis itu seluruhnya terletak pada bidang.
  • Melalui tiga buah titik sembarang hanya dapat dibuat sebuah bidang.
  • Melalui sebuah titik yang berada di luar sebuah garis tertentu, hanya dapat dibuat sebuah garis yang sejajar dengan garis tertentu tersebut.
Postulat
Postulat adalah pernyataan yang dibuat untuk mendukung sebuah teori tanpa dapat dibuktikan kebenarannya. Contohnya adalah postulat Einstein dalam relativitas khusus tentang kecepatan cahaya.

Contoh Postulat pembuktian dan dapat digunakan sebagai premis pada deduksi.
1.    Postulat Geometri
       Dengan mistar dan jangka :
  • Dapat dilukis garis lurus dari suatu titik ke titik lain.
  • Dapat dihasilkan garis lurus terhingga dengan sebarang panjang
  • Dapat dilukis lingkaran dengan sebarang titik sebagai pusat dan jari-jari sebarang panjang
2.   Postulat Ekivalensi Massa
  • Hukum lembam Newton menggunakan massa lembam, mG  =  ma
  • Hukum gravitasi Newton menggunakan massa gravitasi, m dan  M
  • Postulat: massa lembam m  = massa gravitasi  m (dapat diterangkan oleh Einstein)
3.   Postulat Robert Koch (berupa etiologi spesifik). Mikroba tertentu menyebabkan penyakit tertentu (setelah Pasteur menemukan mikroba), dengan kata lain: setiap penyakit disebabkan oleh satu sebab mikroba tertentu.

Dalil
Dalil adalah kebenaran yang diturunkan dari aksioma, sehingga kebenarannya perlu dibuktikan terlebih dahulu. Dalil (theorem) biasanya digunakan pada matematika, hukum pada ilmu alam. Hubungan tetap di antara besaran

Teorema
Teorema adalah sebuah pernyataan, sering dinyatakan dalam bahasa alami, yang dapat dibuktikan atas dasar asumsi yang dinyatakan secara eksplisit ataupun yang sebelumnya disetujui. Dalam logika, sebuah teorema adalah pernyataan dalam bahasa formal yang daat diturunkan dengan mengaplikasikan aturan inferensi dan aksioma dari sebuah sistem deduktif.

Teorema adalah pernyataan hubungan definisi dengan definisi lainnya. Contoh: Teorema Pythagoras menyatakan hubungan ketiga sisi segitika siku-siku, Teorema Langrange menyatakan hubungan grup hingga dengan subgrup-nya.

Bagaimana memahami suatu teorema. Belajar begaimana membuat teorema baru dari asumsi-asumsi yang telah diketahui. Belajar melihat hubungan definisi dengan definisi lainnya sehingga bisa ditarik suatu teorema.
Read More

Senin, 22 Februari 2016

Metode Penelitian Studi Kasus

Februari 22, 2016 0
Metode Penelitian Studi Kasus. Menurut Bogdan dan Bikien (1982) studi kasus merupakan pengujian secara rinci terhadap satu latar atau satu orang subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa tertentu . Surachrnad (1982) membatasi pendekatan studi kasus sebagai suatu pendekatan dengan memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan rinci. SementaraYin (1987) memberikan batasan yang lebih bersifat teknis dengan penekanan pada ciri-cirinya. Ary, Jacobs, dan Razavieh (1985) menjelasan bahwa dalam studi kasus hendaknya peneliti berusaha menguji unit atau individu secara mendalarn. Para peneliti berusaha menernukan sernua variabel yang penting.


Berdasarkan batasan tersebut dapat dipahami bahwa batasan studi kasus meliputi: (1) sasaran penelitiannya dapat berupa manusia, peristiwa, latar, dan dokumen; (2) sasaran-sasaran tersebut ditelaah secara mendalam sebagai suatu totalitas sesuai dengan latar atau konteksnya masing-masing dengan maksud untuk mernahami berbagai kaitan yang ada di antara variabel-variabelnya.

Jenis-jenis Studi Kasus
  1. Studi kasus kesejarahan mengenai organisasi, dipusatkan pada perhatian organisasi tertentu dan dalam kurun waktu tertentu, dengan rnenelusuni perkembangan organisasinya. Studi mi sening kunang memungkinkan untuk diselenggarakan, karena sumbernya kunang mencukupi untuk dikerjakan secara minimal.
  2. Studi kasus observasi, mengutamakan teknik pengumpulan datanya melalul observasi peran-senta atau pelibatan (participant observation), sedangkan fokus studinya pada suatu organisasi tertentu.. Bagian-bagian organisasi yang menjadi fokus studinya antara lain: (a) suatu tempat tertentu di dalam sekolah; (b) satu kelompok siswa; (c) kegiatan sekolah.
  3. Studi kasus sejarah hidup, yang mencoba mewawancarai satu onang dengan maksud mengumpulkan narasi orang pertama dengan kepemilikan sejarah yang khas. Wawancara sejarah hiclup biasanya mengungkap konsep karier, pengabdian hidup seseorang, dan lahir hingga sekarang. masa remaja, sekolah. topik persahabatan dan topik tertentu lainnya.
  4. Studi kasus kemasyarakatan, merupakan studi tentang kasus kemasyarakatan (community study) yang dipusatkan pada suatu lingkungan tetangga atau masyarakat sekitar (kornunitas), bukannya pada satu organisasi tertentu bagaimana studi kasus organisasi dan studi kasus observasi.
  5. Studi kasus analisis situasi, jenis studi kasus ini mencoba menganalisis situasi terhadap peristiwa atau kejadian tertentu. Misalnya terjadinya pengeluaran siswa pada sekolah tertentu, maka haruslah dipelajari dari sudut pandang semua pihak yang terkait, mulai dari siswa itu sendiri, teman-temannya, orang tuanya, kepala sekolah, guru dan mungkin tokoh kunci lainnya.
  6. Mikroethnografi, merupakan jenis studi kasus yang dilakukan pada unit organisasi yang sangat kecil, seperti suatu bagian sebuah ruang kelas atau suatu kegiatan organisasi yang sangat spesifik pada anak-anak yang sedang belajar menggambar.
Langkah-Langkah Penelitian Studi Kasus
  1. Pemilihan kasus: dalam pemilihan kasus hendaknya dilakukan secara bertujuan (purposive) dan bukan secara rambang. Kasus dapat dipilih oleh peneliti dengan menjadikan objek orang, lingkungan, program, proses, dan masvarakat atau unit sosial. Ukuran dan kompleksitas objek studi kasus haruslah masuk akal, sehingga dapat diselesaikan dengan batas waktu dan sumbersumber yang tersedia;
  2. Pengumpulan data: terdapat beberapa teknik dalarn pengumpulan data, tetapi yang lebih dipakai dalarn penelitian kasus adalah observasi, wawancara, dan analisis dokumentasi. Peneliti sebagai instrurnen penelitian, dapat menyesuaikan cara pengumpulan data dengan masalah dan lingkungan penelitian, serta dapat mengumpulkan data yang berbeda secara serentak;
  3. Analisis data: setelah data terkumpul peneliti dapat mulai mengagregasi, mengorganisasi, dan mengklasifikasi data menjadi unit-unit yang dapat dikelola. Agregasi merupakan proses mengabstraksi hal-hal khusus menjadi hal-hal umum guna menemukan pola umum data. Data dapat diorganisasi secara kronologis, kategori atau dimasukkan ke dalam tipologi. Analisis data dilakukan sejak peneliti di lapangan, sewaktu pengumpulan data dan setelah semua data terkumpul atau setelah selesai dan lapangan;
  4. Perbaikan (refinement): meskipun semua data telah terkumpul, dalam pendekatan studi kasus hendaknya clilakukan penvempurnaan atau penguatan (reinforcement) data baru terhadap kategori yang telah ditemukan. Pengumpulan data baru mengharuskan peneliti untuk kembali ke lapangan dan barangkali harus membuat kategori baru, data baru tidak bisa dikelompokkan ke dalam kategori yang sudah ada;
  5. Penulisan laporan: laporan hendaknya ditulis secara komunikatif, rnudah dibaca, dan mendeskripsikan suatu gejala atau kesatuan sosial secara jelas, sehingga rnernudahkan pembaca untuk mernahami seluruh informasi penting. Laporan diharapkan dapat membawa pembaca ke dalam situasi kasus kehiclupan seseorang atau kelompik.
Ciri-ciri Studi Kasus yang Baik
  1. Menyangkut sesuatu yang luar biasa, yang berkaitan dengan kepentingan umumatau bahkan dengan kepentingan nasional.
  2. Batas-batasnya dapat ditentukan dengan jelas, kelengkapan ini juga ditunjukkan oleh kedalaman dan keluasan data yang digali peneliti, dan kasusnya mampu diselesaikan oleh penelitinya dengan balk dan tepat meskipun dihadang oleh berbagai keterbatasan.
  3. Mampu mengantisipasi berbagai alternatif jawaban dan sudut pandang yang berbeda-beda.
  4. Studi kasus mampu menunjukkan bukti-bukti yang paling penting saja, baik yang mendukung pandangan peneliti maupun yang tidak mendasarkan pninsip selektifitas.
  5. Hasilnya ditulis dengan gaya yang menarik sehingga mampu terkomunikasi pada pembaca.
Perhatian
Orientasi teoritik dan pemilihan pokok studi kasus dalam penelitian kualitatif bukanlah perkara yang mudah, tetapi tanpa memperdulikan kedua hal tersebut akan cukup menyulitkan bagi peneliti yang akan turun ke lapangan. Dengan memahami orientasi teoritik dan jenis studi yang akan dipilih maka setidak-tidaknya seorang peneliti telah akan mempersiapkan diri sebelum benan-benar terjun dalam kancah penelitian. Di dalam penyusunan desain penelitian kedua hal tersebut hendaknya sudah dapat ditentukan, meskipun masih bersifat sementana.

Untuk dapat mengatasi kesulitan dalam menentukan orientasi teoritik pemilihan pokok studi, terutarna dalam studi kasus, Guba dan Lincoln (1987) memberikan saran-saran sebagai berikut: Pertama, bagi peneliti pemula hendaknya banyak membaca sebanyak mungkin laporan-laporan kasus yang ada sehingga mereka dapat mempelajari bagaimana para peneliti menyusunnya. Kedua, mereka hendaknya bergabung dengan para penulis kasus yang baik untuk memahami bagaimana mereka bekerja. Ketiga, mereka harus berlatih menulis laporan kasus, dan terakhir, mereka harus meminta kritik-kritik yang positif dan para ahli.

Untuk lebih jelasnya mengenai metode penelitian ini, anda dapat mendownload link di bawah ini:
Read More

Minggu, 21 Februari 2016

Sejarah Matematika Aliran Phytagoras

Februari 21, 2016 0
Sejarah Matematika Aliran Phytagoras. Pythagoras lahir pada tahun 580 SM (Sebelum Masehi) di Pulau Samos, Yunani. Dia berayah seorang pedagang kaya bernama Mnesarchus dari kota Tirus, Phoenicia, sekarang bernama kota Sur, masuk wilayah Libanon. Mnesarchus dikenal sangat dermawan pada warga Samos sehingga mendapat anugrah sebagai warga kehormatan kota Samos.


Ibu Pythagoras berdarah asli Samos, bernama Pythais yang dinikahi Mnesarchus untuk menyempurnakan statusnya sebagai warga kota Samos. Kelahiran Pythagoras yang kelak akan menjadi tokoh tersohor sepanjang zaman telah dinujumkan jauh hari oleh seorang pendeta Yunani di kuil Apollo, kota Delphi. Ketika itu Mnesarchus yang baru menikahi Pythais sedang melakukan perjalanan bisnis dan singgah di kuil Apollo dengan membawa persembahan. Begitu tiba di kuil, Mnesarchus langsung disambut sang pendeta. “Ke sinilah, hai orang Phoenicia,” kata pendeta. Mnesarchus terheran-heran.“Bagaimana anda mengetahui saya?” tanyanya penuh ketakjuban. “Sudah tugasku menerima wahyu dari Yang di Atas. Kau akan dianugerahi seorang anak yang istimewa. Rawatlah baik-baik anakmu. Bagi bangsa Yunani, dia akan penuh hikmat. Bagi umat manusia keseluruhan, dia akan membawa pada pengetahuan. Rawatlah dia baik-baik dan jagalah anakmu sepenuh hati,” ujar pendeta itu panjang lebar.

Selengkapnya tentang artikel ini, dapat anda download link di bawah ini:
Thanks to Randi Permadi Dkk
Read More

Kegunaan Matematika Diskrit pada Teknik Informatika

Februari 21, 2016 0
Kegunaan Matematika Diskrit pada Teknik Informatika. Dalam perkembangan teknologi informatika, matematika memberikan kontribusi tersendiri. Berbagai aplikasi dan program di komputer tidak lepas dari penerapan aplikasi matematika. Teknologi informatika yang semakin berkembang menunjukkan perkembangan manusia dalam menerapkan aplikasi matematika dalam mengembangkan bidang lain. salah satu contohnya adalah penerapan matematika disktrit dalam pengembangan teknologi komputer.


Matematika diskrit adalah nama lazim untuk lapangan matematika yang paling berguna di dalam ilmu komputer teoretis. Ini menyertakan teori komputabilitas, teori kompleksitas komputasional, dan teori informasi. Teori komputabilitas adalah pengkajian teraktabilitas oleh komputer. Sedangkan teori informasi memusatkan perhatian pada banyaknya data yang dapat disimpan pada media yang diberikan, dan oleh karenanya berkenaan dengan konsep-konsep semisal pemadatan dan entropi.

Untuk bahasan selengkapnya mengenai artikel ini, dapat anda download link di bawah ini:
Referensi: Makalah oleh Said Zulhelmi Arif
Read More

Selasa, 16 Februari 2016

Cara Menetapkan KKM serta Format KKM

Februari 16, 2016 0
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) adalah kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan. KKM harus ditetapkan diawal tahun ajaran oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan pendidik atau forum MGMP secara akademis menjadi pertimbangan utama penetapan KKM.


Fungsi KKM

  1. Sebagai acuan bagi seorang guru untuk menilai kompetensi peserta didik sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) suatu mata pelajaran atau Standar Kompetensi (SK)
  2. Sebagai acuan bagi peserta didik untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti pembelajaran
  3. Sebagai target pencapaian penguasaan materi sesuai dengan SK/KD – nya
  4. Sebagai salah satu instrumen dalam melakukan evaluasi pembelajaran
  5. Sebagai “kontrak” pedagogik antara pendidik, peserta didik dan masyarakat (khususnya orang tua dan wali murid)
Berikut link download materi ini:
Read More

Pembuktian 0/0 = 2

Senin, 15 Februari 2016

Skripsi Mengurangi Perilaku Agresif Melalui Layanan Klasikal Menggunakan Teknik Sosiodrama

Februari 15, 2016 0
Skripsi Mengurangi Perilaku Agresif Melalui Layanan Klasikal Menggunakan Teknik Sosiodrama. Skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yang membahas suatu permasalahan/fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku.


Skripsi bertujuan agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan bidang ilmunya. Mahasiswa yang mampu menulis skripsi dianggap mampu memadukan pengetahuan dan keterampilannya dalam memahami, menganalisis, menggambarkan, dan menjelaskan masalah yang berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya. Skripsi merupakan persyaratan untuk mendapatkan status sarjana (S1) di setiap Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang ada di Indonesia. Istilah skripsi sebagai tugas akhir sarjana hanya digunakan di Indonesia. Negara lain, seperti Australia menggunakan istilah thesis untuk penyebutan tugas akhir dengan riset untuk jenjang undergraduate (S1), postgraduate (S2), Ph.D. dengan riset (S3) dan disertation untuk tugas riset dengan ukuran yang kecil baik undergraduate (S1) ataupun postgraduate (pascasarjana). Sedangkan di Indonesia skripsi untuk jenjang S1, tesis untuk jenjang S2, dan disertasi untuk jenjang S3.

Dalam penulisan skripsi, mahasiswa dibimbing oleh satu atau dua orang pembimbing yang berstatus dosen pada perguruan tinggi tempat mahasiswa kuliah. Untuk penulisan skripsi yang dibimbing oleh dua orang, dikenal istilah Pembimbing I dan Pembimbing II. Biasanya, Pembimbing I memiliki peranan yang lebih dominan bila dibanding dengan Pembimbing II.

Proses penyusunan skripsi berbeda-beda antara satu kampus dengan yang lain. Namun umumnya, proses penyusunan skripsi adalah sebagai berikut:
  • Pengajuan judul skripsi
  • Pengajuan proposal skripsi
  • Seminar proposal skripsi
  • Penelitian
  • Setelah penulisan dianggap siap dan selesai, mahasiswa mempresentasikan hasil karya ilmiahnya tersebut pada Dosen Penguji (sidang tugas akhir).
  • Mahasiswa yang hasil ujian skripsinya diterima dengan revisi, melakukan proses revisi sesuai dengan masukan Dosen Penguji.
Terdapat juga proses penyusunan skripsi yang cukup ringkas sebagai berikut:
  • Pengajuan judul skripsi/meminta topik skripsi dari dosen
  • Penelitian dan bimbingan skripsi
  • Seminar
  • Sidang
  • Revisi
Setelah mengetahui hal di atas, langsung saja saya bagikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat menjadi referensi untuk mahasiswa yang mengerjakan skripsi.
Read More

Bilangan Kompleks

Februari 15, 2016 0

Download Materi Bilangan Kompleks. Dalam matematika, bilangan kompleks adalah bilangan yang berbentuk

 a + bi,

di mana a dan b adalah bilangan riil, dan i adalah bilangan imajiner tertentu yang mempunyai sifat i^2 = −1. Bilangan riil a disebut juga bagian riil dari bilangan kompleks, dan bilangan real b disebut bagian imajiner. Jika pada suatu bilangan kompleks, nilai b adalah 0, maka bilangan kompleks tersebut menjadi sama dengan bilangan real a.

Sebagai contoh, 3 + 2i adalah bilangan kompleks dengan bagian riil 3 dan bagian imajiner 2i.

Bilangan kompleks dapat ditambah, dikurang, dikali, dan dibagi seperti bilangan riil; namun bilangan kompleks juga mempunyai sifat-sifat tambahan yang menarik. Misalnya, setiap persamaan aljabar polinomial mempunyai solusi bilangan kompleks, tidak seperti bilangan riil yang hanya memiliki sebagian.

Dalam bidang-bidang tertentu (seperti teknik elektro, di mana i digunakan sebagai simbol untuk arus listrik), bilangan kompleks ditulis a + bj.

Untuk lebih lengkap dan jelasnya, anda bisa mendownload materi di bawah ini:
Thanks for Anang Mutaqir
Read More

Rabu, 10 Februari 2016

Kumpulan Soal dan Pembahasan Matematika SMP

Februari 10, 2016 0

Kumpulan Soal Matematika SMP yang terdiri dari soal matematika secara umum, soal olimpiade matematika dari tingkat kota, propinsi maupun nasional, serta terdapat pula soal matematika ujian nasional dari tahun-tahun sebelumnya. Tanpa panjang lebar, silahkan download link-link di bawah ini. Terima Kasih.

Kumpulan Soal Mateamtika SMP secara Umum:
  • Kompetisi Matematika Ke-26 Kelas 7 | Download
  • Kompetisi Matematika Ke-26 Kelas 8 | Download
  • Kompetisi Matematika Ke-26 Kelas 9 | Download
  • Soal Tentang Aritmatika Sosial | Download
  • Soal Tentang Himpunan | Download
  • Soal Tentang Bangun Datar | Download
  • Soal Tentang Bangun Ruang | Download
  • Soal Tentang Perbandingan dan Kesebangunan | Download
  • Soal Tentang Bilangan | Download
Kumpulan Soal Olimpiade Matematika SMP Tingkat Kota/Kabupaten:
  • Olimpiade Matematika Kota tahun 2003 | Download
  • Olimpiade Matematika Kota tahun 2004 | Download
  • Olimpiade Matematika Kota tahun 2005 | Download
  • Olimpiade Matematika Kota tahun 2006 | Download
  • Olimpiade Matematika Kota tahun 2007 | Download
  • Olimpiade Matematika Kota tahun 2008 | Download
  • Olimpiade Matematika Kota tahun 2009 | Download
  • Olimpiade Matematika Kota tahun 2010 | Download
  • Olimpiade Matematika Kota tahun 2011 | Download
  • Olimpiade Matematika Kota tahun 2012 | Download
  • Olimpiade Matematika Kota tahun 2013 | Download
Kumpulan Soal Olimpiade Matematika SMP Tingkat Propinsi:
  • Olimpiade Matematika Propinsi tahun 2003 | Download
  • Olimpiade Matematika Propinsi tahun 2004 | Download
  • Olimpiade Matematika Propinsi tahun 2005 | Download
  • Olimpiade Matematika Propinsi tahun 2006 | Download
  • Olimpiade Matematika Propinsi tahun 2007 | Download
  • Olimpiade Matematika Propinsi tahun 2008 | Download
  • Olimpiade Matematika Propinsi tahun 2009 | Download
  • Olimpiade Matematika Propinsi tahun 2010 | Download
  • Olimpiade Matematika Propinsi tahun 2011 | Download
  • Olimpiade Matematika Propinsi tahun 2012 | Download | Pembahasan | Download
  • Olimpiade Matematika Propinsi tahun 2013 | Download | Pembahasan | Download
Kumpulan Soal Olimpiade Matematika SMP Tingkat Nasional:
  • Olimpiade Matematika Nasional tahun 2003 | Download
  • Olimpiade Matematika Nasional tahun 2004 | Download
  • Olimpiade Matematika Nasional tahun 2005 | Download
  • Olimpiade Matematika Nasional tahun 2006 | Download
  • Olimpiade Matematika Nasional tahun 2007 | Download
  • Olimpiade Matematika Nasional tahun 2008 | Download
  • Olimpiade Matematika Nasional tahun 2009 | Download
  • Olimpiade Matematika Nasional tahun 2011 | Download
Kumpulan Soal Ujian Nasional Matematika:
  • Ujian Nasional Matematika 2003 Paket 1 | Download
  • Ujian Nasional Matematika 2003 Paket 2 | Download
  • Ujian Nasional Matematika 2003 Paket 3 | Download
  • Ujian Nasional Matematika 2000 | Download
  • Ujian Nasional Matematika 2001 | Download
  • Ujian Nasional Matematika 2002 | Download
  • Ujian Nasional Matematika 2003 | Download
  • Ujian Nasional Matematika 2004 | Download
  • Ujian Nasional Matematika 2005 | Download
  • Ujian Nasional Matematika 2006 | Download
  • Ujian Nasional Matematika 2007 | Download
  • Ujian Nasional Matematika 2009 Paket 77A | Download
  • Soal dan Pembahasan Ujian Nasional Matematika 2010 Paket B | Download
  • Ujian Nasional Matematika 2012 Paket C32 | Download
  • Soal dan Pembahasan Ujian Nasional 2012 Paket Lengkap | Download
  • Soal dan Pembahasan Ujian Nasional Matematika 2012 Paket A64 | Download
  • Soal dan Pembahasan Ujian Nasional Matematika 2012 (10 Paket) | Download
  • Soal dan Pembahasan Ujian Nasional Matematika 2012 (5 Paket) | Download
  • Contoh Soal dan Pembahasan (Smart Solution) Ujian Nasional 2013 | Download
  • Modul Persiapan Ujian Nasional Matematika 2013 (Ada Soal'nya) | Download
Kumpulan Soal Prediksi Ujian Nasional Matematika:
  • Prediksi Ujian Nasional Matematika 2012 Paket 25 | Download
  • Prediksi Ujian Nasional Matematika 2013 Paket A013 | Download
  • Prediksi Ujian Nasional Matematika 2013 Paket B025 | Download
  • Prediksi Ujian Nasional Matematika 2013 | Download
Kumpulan Soal Pengayaan Ujian Nasional Matematika:
  • Soal Pengayaan Ujian Nasional Matematika SMP 2013 Paket 1 | Download
  • Soal Pengayaan Ujian Nasional Matematika SMP 2013 Paket 2 | Download
  • Soal Pengayaan Ujian Nasional Matematika SMP 2013 Paket 3 | Download
Terima Kasih Kepada:
Olimatik.blogspot.com
Soal-Unas.blogspot.com
Pak-Anang.blogspot.com
The-Arbazenas.blogspot.com
Read More

Materi Kalkulus 1, 2 dan 3

Februari 10, 2016 1
Kalkulus (Bahasa Latin: calculus, artinya "batu kecil", untuk menghitung) adalah cabang ilmu matematika yang mencakup limit, turunan, integral, dan deret takterhingga. Kalkulus adalah ilmu yang mempelajari perubahan, sebagaimana geometri yang mempelajari bentuk dan aljabar yang mempelajari operasi dan penerapannya untuk memecahkan persamaan. Kalkulus memiliki aplikasi yang luas dalam bidang-bidang sains, ekonomi, dan teknik; serta dapat memecahkan berbagai masalah yang tidak dapat dipecahkan dengan aljabar elementer.


Kalkulus memiliki dua cabang utama, kalkulus diferensial dan kalkulus integral yang saling berhubungan melalui teorema dasar kalkulus. Contoh cabang kalkulus yang lain adalah kalkulus proposisional, kalkulus variasi, kalkulus lambda, dan kalkulus proses. Pelajaran kalkulus adalah pintu gerbang menuju pelajaran matematika lainnya yang lebih tinggi, yang khusus mempelajari fungsi dan limit, yang secara umum dinamakan analisis matematika.

Berikut link-link materi kalkulus, semoga bermanfaat.
  1. Sistem Bilangan Real
  2. Fungsi dan Grafik
  3. Limit dan Kekontinuan
  4. Limit Tak Hingga
  5. Turunan Fungsi
  6. Turunan Fungsi Trigonometri
  7. Teorema Rantai
  8. Turunan Tingkat Tinggi
  9. Fungsi Implisit
  10. Kemonotonan Kurva
  11. Nilai Ekstrim
  12. Dalil L Hopital
  13. Integral Tak Tentu
  14. Notasi Sigma
  15. Integral Tentu
  16. Luas Daerah
  17. Volume Benda Putar
  18. Panjang Kurva
  19. Fungsi Invers
  20. Fungsi Logaritma Eksponen
  21. Fungsi Invers Trigonometri
  22. Fungsi Hiperbolik
  23. Fungsi Invers Hiperbolik
  24. Limit Bentuk Tak Tentu
  25. Integral Tak Wajar
  26. Barisan Bilangan
  27. Deret Tak Hingga
  28. Deret Berganti Tanda
  29. Konvergen Mutlak dan Bersyarat
  30. Deret Kuasa
  31. Deret Taylor Maclaurin
  32. Turunan Integral Deret Kuasa
  33. Order Persamaan Differensial
  34. Persamaan Differensial Orde Satu
  35. Peubah Terpisah
  36. Persamaan Differensial dengan Koefisien Terpisah
  37. Persamaan Differensial Orde Dua
  38. Persamaan Differensial Orde Dua Tidak Homogen
  39. Permukaan
  40. Integral Rangkap 2
  41. Integral Rangkap 3
  42. Volume Pusat Massa
  43. Koordinat Tabung Bola
  44. Medan Vektor
  45. Integral Garis
  46. Integral Permukaan
Semoga bermanfaat. Jika ada link yang mati, silahkan berkomentar di bawah ini!

Thank to Danang Musita
Read More

Senin, 08 Februari 2016

Sejarah Matematika Babilonia dan Mesir

Februari 08, 2016 0

Babilonia adalah wilayah budaya kuno di pusat-selatan Mesopotamia (Sekarang Irak), dengan Babel sebagai ibukotanya. Pendiri sekaligus raja pertama dari Babilonia adalah seorang kepala suku Amorite bernama Sumuabum yang mendeklarasikan kemerdekaan Babilonia dari Negara tetangganya Kazallu pada tahun 1894 sebelum masehi. Babilonia muncul sebagai bangsa yang kuat saat Raja Hammurabi dari suku Amorite menciptakan sebuah kerajaan kecil diluar teritori wilayah Kekaisaran Akkadia. Bangsa Babilonia mengadopsi bahasa Semitik Akkadia sebagai bahasa resmi dan bahasa Sumaria sebagai bahasa yang dipakai untuk keperluan keaagamaan yang saat itu tidak lagi digunakan sebagai bahasa lisan.

Tradisi Akkadia dan Sumeria memainkan peran utama dalam perkembangan kebudayaan Babilonia dan bahkan hal ini menjadikan beberapa daerah di negara tersebut menjadi pusat kebudayaan hingga ke luar daerah Babilonia sendiri pada zaman perunggu dan awal zaman besi. Babilonia sebagai Negara merdeka, sebenarnya bukan didirikan hingga menjadi terkenal oleh orang asli dari suku Amorite, sebagian besar sejarahnya Babilonia berada dibawah pemerintahan orang-orang Mesopotamia, Assyiria dan bahkan bangsa asing seperti Kassite, Elam, Het, Aram, Kasdim, Persia, Yunani dan Partia.

Babilonia pertama kali disebutkan dalam sebuah tulisan kuno dari masa pemerintahan Sargon dari Akkad yang tertanggal tahun 23 sebelum masehi. Diperkirakan sekitar seratus tahun setelah jatuhnya Kekaisaran “Ur-III” dari Sumaria di tangan bangsa Elam, suku Amorite mendapatkan kendali kekuasaan untuk hamper seluruh wilayah Mesopotamia dan merebut tahta Assyiria, Mari, Eshnunna Ur, Isin, Larsa dan kerajaan kecil lain di Mesopotamia.

Selama abad ke-3 sebelum masehi, ada banyak simbiosis pengembangan budaya antara bangsa Sumeria dan bangsa Akkadiadi seluruh Mesopotamia termasuk penggunaan dua bahasa atau bilingualism yang menyebar luas di seluruh daerah. Pengaruh Sumaria terhadap Akkadia dan sebaliknya meliputi berbagai pengkonversian dalam hal leksikal, sintaksis, morfologi dan fonologis bahasa, hal inilah yang mendasari para ahli disana untuk merujuk pada Sumaria dan Akkadia yang mereka sebut sebagai Sprachbund.

Bahasa Akkadia secara bertahap menggantikan bahasa Sumaria sebagai bahasa resmi di Mesopotamia., tetapi bahasa Sumari masih digunakan untuk hal-hal tertentu seperti upacara keagamaan, sastra dan bahasa ilmiah sampai abad ke-1 masehi.

Kebudayaan Mesopotamia selama zaman perunggu hingga awal zaman besi sering disebut sebagai budaya “Assyro-Babilonia” karena kedekatan yang saling bergantung di pusat daerah politik dua bangsa tersebut. Seiring berjalannya waktu, nama Babilonia kini digantikan menjadi Sumaria.

Matematika Babilonia merujuk pada seluruh matematika yang dikembangkan oleh bangsa Mesopotamia (kini Iraq) sejak permulaan Sumeria hingga permulaan peradaban helenistik. Dinamai “Matematika Babilonia” karena peran utama kawasan Babilonia sebagai tempat untuk belajar. Pada zaman peradaban helenistik, Matematika Babilonia berpadu dengan Matematika Yunani dan Mesir untuk membangkitkan Matematika Yunani. 

Kemudian di bawah Kekhalifahan Islam, Mesopotamia, terkhusus Baghdad, sekali lagi menjadi pusat penting pengkajian Matematika Islam. Bertentangan dengan langkanya sumber pada Matematika Mesir, pengetahuan Matematika Babilonia diturunkan lebih dari pada 400 lempengan tanah liat yang digali sejak 1850-an. Lempengan ditulis dalam tulisan paku ketika tanah liat masih basah, dan dibakar di dalam tungku atau dijemur di bawah terik matahari. Beberapa di antaranya adalah karya rumahan.

Bukti terdini matematika tertulis adalah karya bangsa Sumeria, yang membangun peradaban kuno di Mesopotamia. Mereka mengembangkan sistem rumit metrologi sejak tahun 3000 SM. Dari kira-kira 2500 SM ke muka, bangsa Sumeria menuliskan tabel perkalian pada lempengan tanah liat dan berurusan dengan latihan-latihan geometri dan soal-soal pembagian. Jejak terdini sistem bilangan Babilonia juga merujuk pada periode ini. Sebagian besar lempengan tanah liat yang sudah diketahui berasal dari tahun 1800 sampai 1600 SM, dan meliputi topik-topik pecahan, aljabar, persamaan kuadrat dan kubik, dan perhitungan bilangan regular, invers perkalian, dan bilangan prima kembar. 

Lempengan itu juga meliputi tabel perkalian dan metode penyelesaian persamaan linear dan persamaan kuadrat. Lempengan Babilonia 7289 SM memberikan hampiran bagi √2 yang akurat sampai lima tempat desimal.Matematika Babilonia ditulis menggunakan sistem bilangan seksagesimal (basis-60). Melalui keunggulan orang Babylonia pada bidang astronomi, sistem perhitungan berbasis 60 mereka masih ada sampai sekarang, yakni dengan diturunkannya penggunaan bilangan 60 detik untuk semenit, 60 menit untuk 1 jam.

Bilangan 60 digunakan untuk menyatakan waktu, sejam 60 menit, semenit 60 detik. Bilangan 60 ini digunakan pertama kali oleh bangsa Sumeria, jadi mereka berhitung dengan basis 60 atau disebut juga Sexagesimal. Alasan kenapa digunakan bilangan 60 adalah bilangan ini bilangan terkecil yang bisa dibagi oleh enam angka pertama yaitu: 1,2,3,4,5,6.Jadi dengan mudah kita bisa terbayang: 1/2 jam = 30 mnt, 1/3 jam = 20 menit, 1/4 jam = 15 menit, dst. Alasan lain juga karena sistem bilangan yang paling banyak digunakan manusia saat ini adalah sistem desimal, yaitu sebuah sistem bilangan berbasis 10. 

Sistem Bilangan Sejarah Matematika Babilonia
Tulisan dan angka bangsa Babilonia sering juga disebut sabagai tulisan paku karena bentuknya seperti paku.Orang Babilonia menulisakan huruf paku menggunakan tongkat yang berbentuk segitiga yang memanjang (prisma segitiga) dengan cara menekannya pada lempeng tanah liat yang masih basah sehingga menghasilkan cekungan segitiga yang meruncing menyerupai gambar paku.


Babilonia menggunakan satu untuk mewakili satu, dua untuk mewakili dua, tiga untuk tiga, dan seterusnya, sampai sembilan. Namun, mereka cenderung untuk mengatur simbol-simbol ke dalam tumpukan rapi. Setelah mereka sampai kesepuluh, ada terlalu banyak simbol, sehingga mereka berpaling untuk membuat simbol yang berbeda. Sebelas itu sepuluh dan satu, dua belas itu sepuluh dan dua, dua puluh itu sepuluh dan sepuluh. Untuk simbol enam puluh tampaknya persis sama dengan yang satu. Enam puluh satu adalah enam puluh dan satu, yang karenanya terlihat seperti satu dan satu, dan seterusnya.

Sejarah Matematika Mesir

Matematika Mesir merujuk pada matematika yang ditulis di dalam bahasa Mesir. Sejak peradaban helenistik matematika Mesir melebur dengan matematika Yunani dan Babilonia yang membangkitkan Matematika helenistik. Pengkajian matematika di Mesir berlanjut di bawah Khilafah Islam sebagai bagian dari matematika Islam, ketika bahasa Arab menjadi bahasa tertulis bagi kaum terpelajar Mesir.
Tulisan matematika Mesir yang paling panjang adalah Lembaran Rhind (kadang-kadang disebut juga “Lembaran Ahmes” berdasarkan penulisnya), diperkirakan berasal dari tahun 1650 SM tetapi mungkin lembaran itu adalah salinan dari dokumen yang lebih tua dari Kerajaan Tengah yaitu dari tahun 2000-1800 SM. Lembaran itu adalah manual instruksi bagi pelajar aritmetika dan geometri. Selain memberikan rumus-rumus luas dan cara-cara perkalian, pembagian, dan pengerjaan pecahan, lembaran itu juga menjadi bukti bagi pengetahuan matematika lainnya, termasuk bilangan komposit dan prima; rata-rata aritmetika, geometri, dan harmonik; dan pemahaman sederhana Saringan Eratosthenes dan teori bilangan sempurna (yaitu, bilangan 6). Lembaran itu juga berisi cara menyelesaikan persamaan linear orde satu juga barisan aritmetika dan geometri.
Naskah matematika Mesir penting lainnya adalah lembaran Moskwa, juga dari zaman Kerajaan Pertengahan, bertarikh kira-kira 1890 SM. Naskah ini berisikan soal kata atau soal cerita, yang barangkali ditujukan sebagai hiburan.

Simbol-simbol dan cara membacanya
Sistem penulisan orang – orang mesir menggunakan simbol Hieroglif dan Hieratic :
Hieroglif adalah gambar kecil yang mewakili kata-kata. Misalnya, untuk menggambarkan dengan kalimat “Aku mendengar anjing menggonggong” mungkin diwakili oleh : ”Mata”, “telinga”, “kulit pohon” + “kepala mahkota”, “anjing”. Simbol yang sama mungkin berarti sesuatu yang berbeda dalam konteks yang berbeda, Jadi “mata” mungkin berarti “melihat” sementara “telinga” mungkin berarti “suara”. Orang Mesir memiliki system bilangan basis 10 hieroglif. Dengan ini berarti bahwa mereka memiliki symbol terpisah untuk satuan, puluhan, ratusan, ribuan, puluhribuan, ratusribuan, dan jutaan. Berikut ini adalah angka hieroglif.


Cara penulisan angka Hieroglif


Selama Kerajaan Baru masalah matematis disebutkan pada Papyrus Anastasi 1, dan Wilbour Papyrus dari waktu Ramesses III mencatat pengukuran lahan. Angka hieroglif agak berbeda dalam periode yang berbeda, namun secara umum mempunyai style serupa. Sistem bilangan lain yang digunakan orang Mesir setelah penemuan tulisan di papirus, terdiri dari angka hieratic.

Angka ini memungkinkan bilangan ditulis dalam bentuk yang jauh lebih rapi dari sebelumnya saat menggunakan sistem yang membutuhkan lebih banyak simbol yang harus dihafal. Berikut adalah versi dari angka hieratic.


Seperti hieroglif, simbol hieratic berubah dari waktu ke waktu tetapi mereka mengalami perubahan lagi dengan enam periode yang berbeda. Awalnya simbol-simbol yang digunakan cukup dekat hubungannya dengan tulisan hieroglif namun bentuknya menyimpang dari waktu ke waktu. Versi yang diperlihatkan dari angka hieratic dari sekitar 1800 SM. Kedua system berjalan secara parallel selama sekitar 2000 tahun dengan simbol hieratic yang digunakan dalam menulis di papirus, seperti misalnya dalam papyrus Rhind dan papyrus Moskow, sementara hieroglif terus digunakan ketika dipahat pada batu.

Ref: Bangmath
Read More

Minggu, 07 Februari 2016

Perbedaan Individu

Februari 07, 2016 0

Pengertian Perbedaan Individu
Keunikan yang ada pada masing-masing individu yang akan membedakan cara berpikir, berperasaan, dan bertindak. Tidak ada individu yang sama dengan individu lain, sekalipun kembar identik.

Sumber Perbedaan Individu
a. Faktor Bawaan
Yaitu faktor-faktor biologis yang diturunkan melalui pewarisan genetik orang tuanya. Proses ini dimulai sejak masa konsepsi (pembuahan), + 280 hari sebelum kelahiran. Pada  masing-masing  sel  reproduksi  terdapat  23  pasang  kromosom. Kromosom adalah partikel seperti benang yang masing-masing di dalamnya terdapat untaian partikel yang sangat kecil (= gen).

Gen adalah pembawa ciri bawaan yang diwariskan orang tua kepada keturunannya. Jumlah gen dalam genome (= kumpulan gen) sekitar 60.000 – 150.000. Masing-masing gen mengandung potensi ciri bawaan fisik dan mental. Mempengaruhi: bentuk tubuh, kekuatan fisik, kecerdasan.

b. Faktor Lingkungan
Status Sosial Ekonomi Orang tua
  • Tingkat pendidikan orang tua
  • Pekerjaan orang tua
  • Penghasilan orang tua
Berimplikasi pada perbedaan aspirasi orang tua terhadap pendidikan anak, aspirasi anak tehadap pendidikannya, fasilitas yang diberikan pada anak, dan waktu yang disediakan untuk anak-anaknya.

Pola Asuh Orang Tua
  • Otoriter: menekankan pada pengawasan orang tua pada anak untuk mendapatkan ketaatan atau kepatuhan. Ortu  bersikap  tegas,  suka  menghukum,  dan  cenderung mengekang keinginan anak. Anak menjadi kurang inisiatif, cenderung ragu, dan mudah gugup. Karena sering mendapat hukuman anak menjadi tidak disiplin dan nakal.
  • Permissive:  ortu  memberi  kebebasan  sebanyak  mungkin kepada untuk mengatur dirinya sendiri, anak tidak dituntut untuk bertanggungjawab, dan tidak banyak dikontrol oleh ortu.
  • Authoritative: adanya hak dan kewajiban ortu dan anak, yang berarti saling melengkapi, anak dilatih untuk bertanggung jawab, dan menentukan perilakunya sendiri agar berdisiplin.
Budaya
  • Ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan.
  • Sistem sosial: aktifitas dan tindakan berpola dari manusia dan masyarakat.
  • Benda-benda hasil karya manusia.
Urutan Kelahiran
Disebabkan oleh perbedaan perlakuan dari ortu maupun anggota keluarga lainnya terhadap anak.

Macam-macam Perbedaan Individu
a. Perbedaan Jenis Kelamin dan Gender
Jenis  kelamin  mengacu  pada  perbedaan  biologis  antara  laki-laki  dan perempuan. Gender merupakan aspek psikososial (dibangun secara sosial agama) antara laki-laki dan perempuan.

Perbedaan gender termasuk dalam hal peran, tingkah laku, kecenderungan, sifat, dan atribut lain yang menjelaskan arti menjadi seorang laki-laki atau perempuan dalam kebudayaan yang ada. 

Perbedaan gender muncul dari perbedaan cara dalam memperlakukan anak laki-laki dan perempuan yang dilakukan secara terus menerus, diturunkan secara kultural, dan terinternalisasi menjadi kepercayaan dari generasi ke generasi dan diyakini sebagai ideologi.

b. Perbedaan Gender dan Prestasi di Kelas
Hampir tidak ada penelitian yang membuktikan pengaruh perbedaan jenis kelamin sebagai penentu prestasi di kelas. Perbedaan prestasi antara siswa laki-laki dan perempuan lebih disebabkan karena faktor sosial dan kultural.

c. Perbedaan Kemampuan
Kemampuan  secara  sederhana  dapat  diartikan  sebagai  kecerdasan. Kemampuan umum didefinisikan sebagai prestasi komparatif individu dalam berbagai tugas, termasuk memecahkan masalah dengan waktu yang terbatas. 

Lebih jauh lagi kemampuan juga meliputi kapasitas individu untuk memahami tugas, menemukan strategi pemecahan yang cocok, serta prestasi individu dalam sebagian besar tugas-tugas belajar.

Perbedaan  kecerdasan  dapat  dipahami  dari  perbedaan  skor  IQ  yang dihasilkan dari tes kecerdasan. Perbedaan kecerdasan manusia mengikuti suatu distribusi  normal,  dari  0-200  dengan  rata-rata  100.  Distribusi  IQ  yang digunakan menurut tabel yang dikembangkan oleh Wechsler.

Gifted

Adalah individu yang memiliki IQ di atas 130, sekitar 1% dari populasi. Anak-anak gifted lebih banyak berasal dari kelas sosial ekonomi yang tinggi. 

Sebagian besar sukses dan berprestasi. Namun sebagian lagi terlibat dalam perkara kriminal, drop out dini dari sekolah, atau gagal dalam beberapa pekerjaan. Hal ini disebabkan karena secara emosional kurang matang atau kurang motivasi dibandingkan yang lain.

Menurut Renzulli ada tiga ciri pokok anak gifted, yaitu:
  • Kemampuan umum di atas rata-rata 
  • Kreatifitas di atas rata-rata 
  • Komitmen terhadap tugas cukup tinggi 
Anak-anak gifted beresiko mengalami kesulitan serius di sekolah, jumlahnya sekitar 5-10% dari total anak gifted. Gejala-gejala dari anak gifted yang mengalami kesulitan belajar di antaranya adalah:
  • Menunjukkan hiperaktifitas di sela-sela konsentrasi yang intensif 
  • Mudah terganggu situasi gaduh 
  • Tidak dapat mengingat perintah tiga tahap 
  • Sulit belajar fonem 
  • Sulit mengeja 
  • Sulit belajar fakta-fakta matematis 
  • Minta mengulangi perintah 
  • Tidak mampu mengerjakan tes 
  • Tulisannya tidak terbaca 
  • Tidak menyelesaikan tugas tertulis 
  • Sulit mencatat di kelas 
  • Sulit menyelesaikan tugas-tugas sederhana, tapi bagus dalam 
  • Konsep 
  • Tidak merespon remedial dengan baik 
  • Lemah dalam beberapa pelajaran tapi bagus dalam mata pelajaran lain.
Anak-anak gifted perlu mendapat perhatian. Pendidikan harus disesuaikan atau memusatkan pada kekuatan, minat, dan kapasitas intelektual mereka yang superior. Untuk anak-anak yang mengalami kesulitan belajar perlu menggunakan strategi-strategi kompensasi, yang meliputi teknologi dan komunikasi yang bervariasi.

Retarted
Adalah individu yang memiliki IQ di bawah 70.
Klasifikasi dari Panel Mental Retardasi adalah sebagai berikut:
Mild Retardation (IQ 50-70)
  • Tidak tampak sebagai anak retarded oleh orang biasa 
  • Dapat belajar ketrampilan praktis, membaca atau menghitung sampai level kelas 6 SD, tapi harus dididik di sekolah luar biasa bukan sekolah umum 
  • Dapat mencapai ketrampilan sosial dan pekerjaan untuk pemeliharaan diri tapi dilakukan dengan lamban 
  • Dapat dibimbing untuk penyesuaian sosial 
  • Membutuhkan dukungan dan bimbingan berkala saat mengalami tekanan ekonomi atau sosial yang tidak biasa 
Moderate Retardation (IQ 36-50) 
  • Lambat dalam bergerak dan berbicara 
  • Bisa dilatih mengerjakan tugas-tugas sederhana untuk menolong diri 
  • Dapat berkomunikasi secara sederhana 
  • Dapat dilatih ketrampilan-ketrampilan tangan sederhana 
  • Mampu berjalan sendiri di tempat-tempat yang dikenal 
  • Tidak mampu merawat diri sendiri 
Severe Retardation (IQ 20-35)
  • Lambat dalam perkembangan motorik 
  • Sedikit atau tanpa kemampuan berkomunikasi 
  • Masih bisa dilatih untuk ketrampilan dasar menolong diri sendiri 
  • Dapat melakukan aktifitas sehari-hari yang sifatnya rutin dan berulang 
  • Membutuhkan petunjuk dan pengawasan dalam sebuah lingkungan yang terlindung 
Profound Retardation (IQ di bawah 20)
  • Memiliki kapasitas minimal dalam fungsi-fungsi sensori motor 
  • Lambat dalam semua aspek perkembangan 
  • Menunjukkan emosi dasar 
  • Mungkin mampu dilatih untuk menggunakan tangan, kaki, dan rahang 
  • Membutuhkan pengawasan yang ketat dan perawatan 
  • Bicara primitif 
  • Tidak mampu merawat diri
d. Perbedaan Kepribadian
Model Big Five
  • Ekstroversion 
  • Agreeableness 
  • Conscientinousness 
  • Neuroticism atau sebaliknya stabilitas emosi 
  • Openness to Experience 
Model Brigg-Myers (MBTI)
  • Ekstraversion (E) vs Introversion (I) 
  • Sensing (S) vs Intuition (N) 
  • Thinking (T) vs Feeling (F) 
  • Judging (J) vs Perceptive (P)
e. Perbedaan Gaya Belajar
1. Model Feider & Solomon
Active & Reflective Learners
Active learner
Reflective learner
Mendiskusikan, mengaplikasikan,
atau menjelaskan pengetahuannya
pada orang lain
Memikirkan  pengetahuan  yang
didapatkannya
“Coba dulu dan lihat hasilnya”“Mari pikirkan dahulu”
Belajar dalam kelompokBelajar sendiri
Lebih tekun dalam menulis pelajaranKurang  tekun  dalam  menulis pelajaran
 Sensing & Intuitive Learners 
Sensing learner
Intuitive learner
Suka mempelajari faktaMemilih menemukan kemungkinan
dan hubungan
Menyukai  pemecahan  masalah
dengan menggunakan cara-cara yang
sudah  pasti,  tidak  menyukai
komplikasi dan kejutan
Menyukai inovasi dan tidak suka
pengulangan“Mari pikirkan dahulu”
Suka pada sesuatu yang rinci,
memiliki ingatan yang bagus
terhadap fakta-fakta, mengerjakan
pekerjaan-pekerjaan di laboratorium
Bagus dalam menemukan konsep-
konsep baru, lebih nyaman dengan
abstraksi dan formulasi matematik.
Lebih praktis dan hati-hatiLebih cepat bekerja dan inovatif
Tidak menyukai kursus atau pelatihan
yang  tidak  berhubungan  dengan
dunia nyata
Tidak  menyukai  kursus  atau
pelatihan menekankan pada ingatan
perhitungan rutin.
 Visual & Verbal Learners
Visual  learner
Verbal  learner
Memiliki ingatan yang bagus terhadap apa yang dilihatnya:
gambar, diagram, flow chart, film, dan peragaan
Mudah mengingat kata-kata, baik
tertulis maupun penjelasan lisan
Sequential & Global Learners 
Sequential learner
Global  learner

Memahami melalui langkah-langkah
yang linier, setiap langkah mengikuti
langkah sebelumnya secara logis
Belajar melalui lompatan-lompatan
besar, menyerap info secara acak
tanpa  melihat  hubungannya  dan
tiba-tiba dapat menemukan hubungannya

Mencari solusi dengan mengikuti
langkah-langkah yang logis
Mampu memecahkan masalah
kompleks dengan cepat atau
mengumpulkan sesuatu secara
bersama-sama dalam suatu cara
yang baru, tetapi mungkin
mengalami kesulitan dalam menjelaskannya
2. 4MAT System
Innovative Learner (mengalami = merasakan dan merefleksikan)
  • Suka berbicara mengenai pengalaman dan perasaan mereka, bertanya, atau bekerja dalam kelompok. 
  • Suka belajar masalah-masalah yang berhubungan dengan kehidupan nyata, diasuh oleh 
  • guru, diberi jawaban atas pertanyaan “mengapa”. 
  • Mempercayai pengalaman sendiri dan dapat melihat situasi baru dari berbagai perspektif. 
  • Merupakan orang-orang yang penuh ide. 
  • Dapat mempengaruhi orang lain dan cenderung emosional. 
Analytic Learner (mengkonseptualisasikan = merefleksikan dan memikirkan)
  • Berorientasi pada pengetahuan, konseptual, dan keteraturan. 
  • Suka belajar dari ceramah-ceramah, bekerja secara mandiri, serta mendiskusikan ide-ide. 
  • Bagus dalam pendidikan tradisional yang mengutamakan verbal dan juga dalam mengarjakan tes. 
  • Pencari fakta yang tekun dan teliti. 
  • Bagus dalam menciptakan konsep dan model-model. 
  • Tidak seemosional innovator. 
  • Memilih struktur yang lebih berdasar logika dan rasionalitas. 
  • Perencana yang sistematis. 
Common Sense Learner (mengaplikasikan = memikirkan dan melakukan)
  • Memecahkan masalah secara aktif, belajar melalui pencarian, sentuhan, memanipulasi, membentuk, dan tugas-tugas spasial. 
  • Suka memecahkan masalah mereka sendiri, mencoba hal-hal untuk diri mereka sendiri, dan menguji apa pun yang mereka pelajari secara fisik. 
  • Menikmati kompetisi. 
  • Toleransi terhadap ambiguitas cenderung rendah dan lebih suka berhubungan dengan hal-hal yang sudah jelas. 
  • Cenderung deduktif, beorientasi pada berpikir, dan sistematis dalam belajar. 
Dynamic Learner (membentuk = membentuk dan melakukan)
  • Belajar dengan menemukan sendiri, mencoba dengan trial & error, dan bekerja secara mandiri. 
  • Suka tugas-tugas terbuka yang memerlukan pengambilan resiko. 
  • Suka dan mudah menyesuaikan diri dengan perubahan. 
  • Suka membuat langkah-langkah intuitif untuk memecahkan masalah. 
  • Antusias dan ambisius.
3. Multiple Intelligence 
  • Kecerdasan Linguistic- Verbal 
  • Kecerdasan Logika-Matematika 
  • Kecerdasan Musikal 
  • Kecerdasan Visual-Spasial 
  • Kecerdasan Body-Kinestetik 
  • Kecerdasan Interpersonal 
  • Kecerdasan Intrapersonal 
  • Kecerdasan Naturalis
    Ref:
    Arumi Savitri Fatimaningrum, S. Psi. | UNY | Materi Psikologi Pendidikan
    Read More